Doa Rosario adalah doa khas umat Katolik. Namun seringkali timbul pro dan kontra mengenai doa tersebut. Perdebatan itu timbul karena adanya pertanyaan, mengapa kita harus berdoa Rosario, Mengapa kita harus berdoa kepada Maria. Masih banyak umat Non-Katolik dan sebagian umat Katolik yang mengira bahwa doa rosario adalah doa kepada Maria.
Sesungguhnya doa rosario adalah doa kepada Tuhan Yesus, dengan meneladani intersesi (bantuan doa) Bunda Maria. Melalui Maria menuju Yesus (Per Mariam Et Jesum). Didalam doa Rosario Bunda Maria menemani kita untuk merenungkan peristiwa kelahiran, penderitaan, dan kemuliaan Putranya. Dengan berdoa Rosario kita dapat merenungkan misteri kehidupan Yesus dengan sepenuh hati.
Paus Yohanes Paulus II (Alm), menyatakan "Rosario telah menyertai saya di saat-saat suka dan di saat-saat duka," tulisnya. "Dalam rosario saya selalu menemukan penghiburan."
"…kuasa doa rosario sebagai sumber damai di dunia dan sumber damai dalam keluarga, …dan akan selalu merupakan doa dari dan bagi keluarga." Dan kesempatan lain ia menyatakan bahwa doa Rosario merupakan doa favoritnya.
Cukup banyak umat Katolik yang mendaraskan doa ini pada saat-saat tertentu, bahkan adapula yang melakukannya setiap hari. Gereja Katolik menetapkan bulan Mei dan Oktober, dikhususkan sebagai bulan Maria dan Bulan Rosario.
Doa Rosario didaraskan umat Katolik sedunia termasuk kita dengan penuh penghayatan, namun mengertikah kita tentang kisah dibalik Doa Rosario. Rahasia apa yang tersimpan dalam Doa Rosario tersebut?
St. Louis de Monfort kerapkali menyatakan keberhasilannya mempertobatkan orang-orang yang berdosa dikaitkan dengan Rosario. Biarkanlah aku mengalungkan Rosarioku pada leher orang yang berdoa, " katanya. "Tak pernah seorang pun yang berdoa Rosario setiap hari dibiarkan tersesat. Aku akan dengan senang hati menandatangani pernyataanku ini dengan darahku."
Doa Rosario adalah doa vokal dan doa batin yang dirangkai dari doa Yesus Kristus dan Salam Malaikat, Yaitu Bapa Kami dan Salam Maria, Doa tersebut adalah doa utama dan devosi umat beriman sejak berabad-abad yang lampau. Namun Gereja, menerima dan mengakuinya dalam bentuk dan metode yang kita kenal sekarang pada tahun 1214. Hal ini berkat St. Dominikus, Pendiri Ordo Pengkotbah.
0 comments:
Post a Comment