Friday, October 9, 2009

DUA TINGKATAN DALAM MEDITASI (Meditation Buddhis)

. Friday, October 9, 2009

girl_med2

Penjelasan meditasi seperti apa adanya melalui kitab suci Buddhis awal sedikit banyak berdasar atas metode yang digunakan Sang Buddha untuk mencapai Penerangan Sempurna dan Nibbana, dan dalam pengalaman Beliau sendiri disaat mengembangkan batinNya.


Istilah meditasi sebenarnya dapat disamakan dengan istilah �bhavana� yang arti harafiahnya �pengembangan batin� yakni usaha untuk menumbuhkan batin terpusat, tenang, mampu dengan jelas melihat sifat batin sesungguhnya gejala apapun yang dapat merealisir Nibbana, suatu keadaan batin ideal dari batin yang sehat.


Meditasi yang dilakukan oleh Sang Buddha ada dua macam :

Pemusatan Batin (samatha atau samadhi) yaitu penyatuan pemusatan batin (cittekaggata Skrt. cittaikagrata), dan

Pandangan Terang (Vipassana Skrt. Vipasyana atau Vidarsana).

 

Dari kedua istilah ini samatha atau konsentrasi, untuk alasan ini kata samatha atau samadhi, pada konteks tertentu dimaksudkan sebagai ketenangan atau keheningan. Menenangkan pikiran berarti menunggalkan pikiran yang diperoleh dengan menunjukan batin pada suatu objek pilihan dengan meninggalkan yang lain.


Meditasi (bhavana) dimulai dengan pemusatan pikiran/konsentrasi (samatha) adalah suatu keadaan yang bebas dari kekalutan. Apa pemusatan itu? Apa ciri-cirinya? Dan bagaimana mengembangkannya?


�Apapun cara penyatuan pikiran, inilah pemusatan (konsentrasi); empat usaha terhadap perhatian benar adalah ciri-ciri pemusatan, merupakan syarat-syarat yang diperlukan dalam pemusatan; bagaimanapun cara melatihnya, mengembangkannya, akan meningkatkan kemampuan konsentrasi. Inilah yang membangun konsentrasi. Pernyataan ini jelas menunjukkan bahwa ketiga faktor kelompok samadhi yakni: Usaha Benar, Perhatian Benar dan Konsentrasi Benar bekerja sama dan saling menunjang. Ketiganya meliputi konsentrasi yang sesungguhnya.


Perlu ditunjukkan bahwa mengembangkan pemusatan pikiran (samatha bhavana) seperti yang diajarkan oleh Sang Buddha bukan semata-mata Agama Buddha. Para Yogi sebelum Sang Buddha telah melakukan berbagai cara meditasi yang berlainan yang sampai kini masih dilakukan. India sejak dahulu sudah merupakan negara mistik, tetapi yoga yang amat terkenal di India tidak mampu melampaui sampai titik batas.


Samatha seperti yang diajarkan di dalam Agama Buddha hanya berakhir pada pencapaian Jhana dan Vipassana mengarah kepada empat tingkat pencapaian kesucian batin atau emansipasi. Siswa meditasi yang melanjutkan usahanya dengan tekun dan terus-menerus dengan Vipassana melenyapkan tahap demi tahap, kotoran batin yang membelenggu dirinya dalam putaran penderitaan (Samsara, juga disebut roda kehidupan dan kematian) dan mencapai tingkat keempat dari kesucian batin Arahat. Pengertian yang detail tentang Empat kesucian ini dapat dibaca dalam buku �The Buddha�s Ancient Path, karangan Piyadasi Thera, B.P.S. hlm 210�.


Sang Buddha tidak puas dengan pencapaian Jhana dan pengalaman mistik; satu-satunya tujuan Beliau adalah pencapaian Kebijaksanaan Mutlak dan Nibbana. Setelah mencapai ketenangan yang mantap dan konsentrasi yang tidak tergoyahkan dengan Samatha bhavana, Beliau mampu mengembangkan Vipassana yang membuat orang mampu memandang apapun dalam keadaan sebagaimana adanya, dan tidak sebagaimana penampilannya. Dengan kata lain untuk mengerti bagaimana sesungguhnya diri kita ini.


Istilah Vipassana (vi + passana) berasal dari asal katanya, �dilihat dengan cara istimewa� dan kata �passati� melihat dan tambahan �vi� artinya : �khusus�.

 

Maka Vipassana berarti melihat dari segi yang lebih jauh,  bukan melihat kepermukaan ataupun bersifat sepintas lalu melainkan melihatnya dalam perspektif yang sebenarnya, yang dalam istilah dari ketiga sifat khas dari semua gejala kehidupan yaitu anicca, dukkha dan anatta. Meditasi Pandangan Terang ini mempunyai landasan ketenangan batin hasil Samatha Bhavana yang meningkatkan kemampuan meditasi seorang siswa untuk membersihkan batinnya dari segala kotoran, melenyapkan khayalan keakuan dan mampu melihat kasunyataan dan merealisir Nibbana.


Vipassana merupakan ajaran khas Sang Buddha sendiri yang sebelumnya tidak pernah Beliau dengar, suatu pengalaman langsung yang luar biasa dan khas dari Beliau sendiri, yang tidak akan ada seandainya tidak ada Pangeran Siddharta.

0 comments:

Post a Comment

 

Free Backlink

Share Comics

TUKEranLink

TkeraN LinK

TUKEerrLink

Page Rank

PageRank Checker

FeminA

Technorati

technorati tags: