Thursday, October 8, 2009

Meditasi Bersama Yesus, Meditasi Katolik

. Thursday, October 8, 2009

1289

 

Hati manusia secara kodrati terarah kepada Allah. Mereka melakukan berbagai upaya untuk bisa berkomunikasi dengan Allah, yang bermula dari kegelisahannya untuk dapat membina relasi dengan Allah, sehingga melahirkan apa yang disebut dengan doa.


Dalam doa, manusia berkomunikasi dengan Tuhannya dalam hubungannya yang sangat pribadi, sehingga melahirkan berbagai macam cara berdoa. Doa lahir dan doa batin yang seringkali kita sebut dengan meditasi atau doa meditatif. Kemudian untuk tingkatnya yang lebih dalam, kita sebut kontemplatif.

 

 

Dalam doa meditatif kita tidak tergoda untuk berbicara tetapi melakukan permenungan yang mendalam. Tanpa suara namun tetap memikirkan sesuatu, merenungkan sesuatu. Dengan bermeditasi, kita melakukan suatu pencarian berdasarkan cinta menuju sang kebenaran itu sendiri.


Ada beberapa pola meditasi yang bisa kita gunakan. Sebagai gambaran maka dalam buku ini kita sejenak diajak untuk mengerti dan membandingkan meditasi yang ada dalam agama-agama di dunia seperti, meditasi dalam Budha, Hinduisme, Islam, Meditasi Zen berserta dengan tahap-tahapnya. Apa itu kundalini yoga, dan meditasi dalam Kekristenan.


Dalam meditasi kristiani ada beberapa cara yang bisa kita gunakan antara lain, meditasi Tesesian, Lectio Divina (yang seringkali dikatakan dengan meditasi Kitab Suci), dan meditasi untuk penyembuhan.


Namun selain yang telah disebutkan di atas, buku ini ingin memberikan alternative doa meditative dan sekaligus kontemplatif. Yaitu Meditasi dengan Mantra. Yaitu suatu jalan sederhana yang bisa mendekatkan diri kita dengan Tuhan.


“Duduklah, duduklah dengan punggung tegak, duduklah dengan tenang, tutuplah matamu dan ucapkan mantramu…”


Dalam buku diberikan beberapa petunjuk praktis yang dapat kita terapkan dalam melakukan jalan sederhan ini. Mengenai sikap, ucapan mantra dan pemilihan lamanya waktu dan saat yang tepat dan terbaik serta disiplin dalam bermeditasi dan mengapa kita bermeditasi. Sehingga kita bisa mendapatkan buah-buah dari meditasi itu.


Cuplikan kalimat dari kitab suci yang kita renungkan akan membimbing kita untuk semakin dekat dengan Tuhan. Perkataan-perkataan seperti “Apa yang kamu cari? Dimanakah Engkau tinggal? (Yoh 1:38); Datang dan lihatlah, akan membawa kita semakin dekat dalam hubungannya dengan Tuhan. Dengan Yesus.


Buku ini juga mengulas beberapa konsep yang keliru mengenai meditasi itu sendiri. Dan bagaimana sebenarnya bermeditasi itu. Cukup banyak pelaku yang tidak menyadari hal tersebut. Bisa jadi kita  adalah salaj satu pelaku tersebut yang selama ini telah melakukan kesalahan tersebut.


Meditasi adalah suatu perjalanan pribadi. Maranatha… ucapkan mantramu dengan setia dan tekun. Itulah jalan kepada ketenangan dan keheningan. Jalan itu sungguh sederhana, dan justru itulah kekuatan dan daya tarik meditasi kristiani.
Buku ini sangat berguna bagi siapa saja yang memiliki kerinduan untuk selalu dekat dengan Yesus dan tertarik untuk mempraktikkan jalan sederhana menuju ketenangan dan keheningan batin, dalam dan bersama Yesus.

2 comments:

Fransenthir said...

membantu sebagai perkembangan hidup rohani manusia

Phraterroy Sugianto said...

Admin, bolehkah memberi informasi perihal dimanakah buku ini boleh diperoleh? Saya membutuhkannya untuk menyelesaikan tulisan akhir studi filsafat saya. Terima kasih sebelumnya untuk infonya. Tuhan memberkati.
Fr. Roy Sugianto, Pr

Post a Comment

 

Free Backlink

Share Comics

TUKEranLink

TkeraN LinK

TUKEerrLink

Page Rank

PageRank Checker

FeminA

Technorati

technorati tags: