REIKI. Bagaimana dengan penyembuhan REIKI? Soalnya belakangan ini penyembuhan REIKI banyak dipopulerkan dalam seminar-seminar di beberapa kota di Indonesia, dan bahkan diikuti oleh beberapa pendeta.
Sebenarnya REIKI adalah salah satu bentuk 'Penyembuhan Alternatif' yang dilandasi Gerakan Zaman Baru (New Age) dan menekankan metoda 'sentuhan' (therapeutic touch). Perbedaan dengan cara penyembuhan alternatif 'New Age' lainnya adalah:
(1) Dalam hal metodanya, ***-Chi & Yoga menggunakan latihan gerak-nafas-meditasi, Chi-Kung menggunakan latihan nafas-meditasi, Akupunktur menggunakan tusukan jarum, dan Pijat refleksi menggunakan pijatan, maka REIKI menggunakan sentuhan, bukan saja untuk diri sendiri tetapi juga untuk kesembuhan orang lain;
(2) dalam hal falsafahnya, penyembuhan laternatif lainnya mendasarkan dirinya pada mistik sedangkan REIKI mendasarkan diri dengan mistik yang diberi 'jubah agama' (misalnya diiringi doa semua agama). Kesamaannya dengan cara penyembuhan alternatif 'New Age' lainnya adalah kekuatan penyembuhan itu diperoleh dari 'Energi Kehidupan yang ada dalam diri manusia dan alam. Sekalipun berjubah agama, agama disini adalah agama 'inklusif yang sinkretis' yaitu menganggap 'tuhan semua agama itu sama' tetapi akhirnya ternyata bahwa tuhan yang dimaksudkan adalah 'tuhan mistik & pantheis'. Dalam REIKI-2 yang menggunakan simbol-simbol mantera, simbol pertama berbunyi: 'CHO KU REI' (Saya mohon kehadiran Yang Maha Kuasa), dan simbol kedua yang berbunyi 'SEI HE KI' ('Yang mempertemukan Tuhan dengan hambanya' atau 'Mengaktifkan Sumber yang ada di dalam diri kita') menunjukkan penyatuan diri dengan kekuatan alam mistisisme/panth eisme.
Memang manusia dikarunia 'Jiwa' (nafas/daya kehidupan) yang berasal dari nafas Allah (Kej.2:7) sehingga manusia menjadi mahluk yang hidup, tetapi jelas disebutkan bahwa 'nafas Allah bukan Roh Allah' (Ayb.33:4). Jiwa manusia mempiliki daya hidup atau kekuatan untuk hidup dan menguasai alam beserta segala mahluk (Kej.1:26). Dosa manusia adalah bahwa kemudian 'Jiwa' atau 'Aku' manusia itu dengan 'kekuatan dalam dirinya' mau meninggikan diri dan mau 'menjadi seperti Allah' (Ke.3:8-10), 'mau mencari nama bagi dirinya sendiri' dengan membuat menara Babil (Kej.11:4-6), bahkan 'Ingin naik kelangit, membesarkan diri, bahkan hendak menyamai yang Mahatinggi' (Yes.14:12-14). Inilah dosa manusia sehingga manusia diusir dari Firdaus dan kemampuannya diambil darinya sehingga manusia tercerai -berai (Kej.11:7-8), karena itulah, maka Tuhan melalui mulut nabi Yeremia mengucapkan peringatan: "Terkutuklah mereka yang mengandalkan dirinya sendiri � dan diberkatilah mereka yang mengandalkan Tuhan." (Yer.17:5-8). Untuk pengganti kekuatan yang rusak itu, Tuhan menjanjikan pendampingan Roh Kudus (Yer.31:31-33;Yeh.36:26-28) yang digenapi pada hari 'Pentakosta' (Kis.2).
'New Age' mengajarkan bahwa manusia adalah 'kekuatan ilahi' itu sendiri, dan menganggap bahwa 'Tuhan tidak berpribadi' dan hanya merupakan sumber kekuatan 'energi kehidupan' itu, karena itu 'energi kehidupan' itu dilatih agar menjadi bersifat 'ilahi' yang penuh. Motivasi ini sama dengan 'motivasi dosa' yaitu "Ingin menjadi seperti Allah". Shirley McLainne dan tokoh-tokoh New Age mengatakan "I am God" unatuk menyatakan diri bahwa mereka adalah bersifat ilahi! Keberatan atas penyembuhan alternatif termasuk REIKI adalah karena mereka justru mempertebal 'energi kehidupan' yang dianggapnya 'Tuhan' itu dalam dirinya, sedangkan berita firman menyebutkan agar "kita tidak mengandalkannya tetapi agar berharap kepada Tuhan dan mendambakan pendampingan Roh Kudus".
Bila penyembuhan alternatif yang dimaksudkan adalah doa 'kesembuhan Ilahi', ini memang disuruh Tuhan sebagai bagian dari PI (Mar.16:15-18), tetapi kalau yang dipraktekkan adalah penyembuhan ala mistik & pentheisme maka namanya 'sinkretisme' (pencampur adukkan kepercayaan-kepercayaan). Dalam hal ini tidfak ada cara lain selain menasehati mereka (tidak mudah karena orang yang melatih tenaga dalam cenderung memiliki 'aku' yang sudah tebal) dan marilah kita mendoakan mereka dengan motivasi yang murni. Di dunia gereja khususnya Ktolik, memang sudah banyak praktek mistik & pantheis dilakukan oleh pastor-pastor tertentu, bahkan gereja katolik mempunyai 'kuil meditasi Zen' di Jepang (Sin Mei Kutzu adalah rumah retret Jesuit yang mengadaptasi meditasi zen sebagai cara untuk membimbing retret umat Katolik). Di kalangan Protestan memang sudah ada pedneta-pendeta yang terpengaruh faham sinkretisme demikian seperti misalnya 'Reimagining' di USA yang bernuansa NEW Age, Dewan Gereja Dunia (WCC) sejak di Canbera sudah mempraktekkan meditasi sebagai cara untuk berdoa (contemplative prayer), dan jangan heran bahwa usaha-usaha 'Inklusivisme' dalam 'dialog agama' ternyata menghasilkan pendeta-pendeta 'yang lebih percaya Tuhan monis pantheisme daripada Tuhan Theis monotheisme dan biasanya Kristus direndahkan sekedar manusia biasa (de-Kristosentrisme, Kristus yang disederajatkan dengan tokoh-tokoh agama lain dan dimanusiakan seperti dalam 'Jesus Seminar').
0 comments:
Post a Comment